Untuk Senin, 14 Februari 2011, HD Capital merekomendasikan opsi beli terhadap saham Garuda Airways (GIAA), Bank Mandiri (BMRI), Indofood Sukses Makmur (INDF), dan Adaro Energy (ADRO).
BUY: GIAA, BMRI, INDF, ADRO
- Walaupun sempat didera penjulan deras terutama di saham perdana Garuda, namun IHSG dapat menutup positif di atas low 3.510 sehingga teciptakan sitiuasi "double bottom" atau pola akumulasi
- Berita mundurnya Mubarak di Mesir positif buat pasar Global
- Bila IHSG dapat menutup kembali di atas 3.375 maka baru bisa dikatakan bahwa sudah berada di "safe zone" untuk melanjutkan tren naik.
- IHSG close (11-02) 3.391.77 (+18.77/+0.54%) (Val.Rp.3.6T)
- Support: 3.350-3.310, Resistance: 3.475-3.550-3.650
Stock picks:
1. Garuda Indonesia (GIAA): (BUY) (Target: Rp 650) (close 11/02 Rp 620)
- Mengacu pada valuasi PER 2011F 18x dan harga rata2 "pasar gelap" tertinggi Rp 800 dan terendah Rp 500 yang terciptakan sebelum listing, maka harga "wajar" Garuda sesuai pasar seharusnya jatuh di Rp 650.
- Entry: (1) Rp 610, Entry (2) Rp 580, Cut loss point: Rp 560
2. Bank Mandiri (BMRI) (BUY): (Target: Rp 5.800) (Close 11/02 Rp 5.550)
- Pasca rights issue, BMRI akan mendapatkan dana untuk ekspansi sehingga dapat mempertahankan laju pertumbuhan kredit dan laba yang cukup tinggi seperti tahun 2010 silam
- Valuasi dan kinerja fundamental juga menarik (PER 2011 11x/ PBV 2.4x) dengan ROE di atas 24%.
- Penguatan rupiah positif ke portfolio utang dalam US$ dan dapat menurunkan valuasi BMRI yang mengunakan perhitungan yield obligasi RI dalam Gordon Growth model.
- Potensi dilusi akibat rights sudah sepenuhnya tercermin dalam koreksi harga sebelumnya
- Entry (1) Rp 5.500, (2) Rp 5.400, Cut loss point: Rp 5.300
3. ADRO Energy (ADRO) (BUY): (Target: Rp 2.550) (Close 11/02 Rp 2.375)
- Koreksi minor yang terjadi hingga di bawah Rp 2.300 diperkirakan hanya napas sesaat yang diperlukan untuk meneruskan proses trend recovery menuju down-trend-line di Rp 2.550
- Bila ADRO berhasil kembali ditutup di atas level Rp 2.400 (price gap) maka arah selanjutnya akan mengetes down-trend-line di Rp 2.550, bila itu terlewati maka tren sudah berubah menjadi short term positive untuk kembali ke high lama di Rp 2.700-2.900.
- Adjustment ke ASP (harga rata2 penjualan batubara) yang baru di awal 2011 dapat menaikan proyeksi laba analis sehingga menurunkan valuasi PER/PBV 2011F yang masih tinggi (di atas 15x)
- Entry: (1) Rp 2.350, Entry: (2) Rp 2.250, Cut loss point: Rp 2.200
4. Indofood Sukses Makmur (INDF): (BUY) (Target: Rp 4.850) (Close 11/02 Rp 4.650)
- Beberapa katalis negatif seperti kenaikan harga bahan baku mie instan (gandum) terbukti tidak mempunyai efek ke kinerja perusahaan seperti ditakutkan banyak orang
- Dengan valuasi PER 2011F 13x/PBV 2.7x dan ROE diatas 20%, hanya tinggal menunggu waktu untuk proses uptrend recovery terjadi akibat ulah akumulasi pelaku pasar yang mencari blue chip consumer big cap murah
- Entry: (1) Rp 4.625, Entry (2) Rp 4.525, Cut loss point: Rp 4.400
Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.