* Jamsostek diminta fokus ke bisnis inti saja
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memutuskan akuisisi PT Bank Bukopin Tbk akan dilaksanakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Sementara itu, PT Jamsostek diminta mundur dari perburuan bank yang fokus di usaha kredit mikro tersebut.
"Kalau soal Bukopin, saya serahkan kepada BRI, karena Jamsostek bukan pada garis yang sama. Nanti dengan BRI akan saling mendukung," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di di Jakarta, Jumat (1/10).
Menurut Mustafa, keputusan memilih BRI untuk mengakuisisi Bukopin membuat bank pelat merah itu nantinya akan bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer) dari penerbitan saham baru (rights issue) Bukopin.
Dengan masuknya rencana akuisisi Bukopin itu, Kementerian BUMN memastikan bahwa aksi korporasi itu akan bersinergi dengan PT Bank Agroniaga Tbk yang sebelumnya sudah dikuasai BRI.
"Bukopin dengan Bank Agro akan menjadi perpanjangan tangan BRI untuk menyalurkan kredit sektor pertanian dan UMKM," ujar Mustafa.
Dia melanjutkan, proses diskusi antara BRI dan Bukopin sudah ke arah yang lebih baik.
Tidak Rela
Mustafa menjelaskan, keputusan menunjuk BRI di antaranya karena ketidakrelaan pemegang saham terhadap rencana aksi korporasi Jamsostek. Kalaupun perusahaan asuransi pelat merah itu akan masuk ke Bukopin, hendaknya hanya bersifat investasi dan bukan akuisisi. "Tidak harus dengan Bank Bukopin," ujarnya.
Dia juga menegaskan bahwa Kementerian BUMN sudah melarang
Jamsostek untuk memiliki bank. Perusahaan diminta fokus pada bisnis intinya sebagai perusahaan asuransi yang menjamin kesejahteraan tenaga kerja.
"Jamsostek harus fokus kepada bisnisnya dan itu terlalu berisiko karena di luar core business-nya," kata dia. Source: Vivanews
"Kalau soal Bukopin, saya serahkan kepada BRI, karena Jamsostek bukan pada garis yang sama. Nanti dengan BRI akan saling mendukung," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di di Jakarta, Jumat (1/10).
Menurut Mustafa, keputusan memilih BRI untuk mengakuisisi Bukopin membuat bank pelat merah itu nantinya akan bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer) dari penerbitan saham baru (rights issue) Bukopin.
Dengan masuknya rencana akuisisi Bukopin itu, Kementerian BUMN memastikan bahwa aksi korporasi itu akan bersinergi dengan PT Bank Agroniaga Tbk yang sebelumnya sudah dikuasai BRI.
"Bukopin dengan Bank Agro akan menjadi perpanjangan tangan BRI untuk menyalurkan kredit sektor pertanian dan UMKM," ujar Mustafa.
Dia melanjutkan, proses diskusi antara BRI dan Bukopin sudah ke arah yang lebih baik.
Tidak Rela
Mustafa menjelaskan, keputusan menunjuk BRI di antaranya karena ketidakrelaan pemegang saham terhadap rencana aksi korporasi Jamsostek. Kalaupun perusahaan asuransi pelat merah itu akan masuk ke Bukopin, hendaknya hanya bersifat investasi dan bukan akuisisi. "Tidak harus dengan Bank Bukopin," ujarnya.
Dia juga menegaskan bahwa Kementerian BUMN sudah melarang
Jamsostek untuk memiliki bank. Perusahaan diminta fokus pada bisnis intinya sebagai perusahaan asuransi yang menjamin kesejahteraan tenaga kerja.
"Jamsostek harus fokus kepada bisnisnya dan itu terlalu berisiko karena di luar core business-nya," kata dia. Source: Vivanews
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.