HD Capital merekomendasikan BUY untuk saham-saham INDF, SMCB, ASII, dan TLKM. Namun, ada beberapa catatan yang harus diperhatikan.
* Bila masih ada penekanan lebih lanjut rekomen akumulasi untuk antisipasi teknikal rebound.
* IHSG close (12-08) 3.025.775(-9.871/-0.26%) (Val.Rp.2.9T)
* Support: 3.010-2.970-2.880, Resistance: 3.070-3.100-3.150
Stock picks:
1. Indofood (INDF): (BUY) (Target: Rp 4.500) (close 12/08 Rp 4.200)
* Permintaan mie yang inelastis & kontribusi dari unit CPO dapat menyerap & offset efek cost akibat kenaikan gandum yang menyebabkan proyeksi laba dapat berkurang 50% sehingga rekomen akumulasi.
* Bila dilihat secara kejadian historis di 2007-2008 ketika harga gandum naik 3 kali lipat dan perseroan masih dapat mempertahankan margin keuntungan per kuartal, maka ketakutan investor akan terganggunya kinerja berlebihan.
*Entry: (1) Rp 4.175, Entry (2) Rp 3.950, cut-loss point: Rp 3.800
2. Semen Cibinong (SMCB) (BUY): (Target: Rp 2.500) (Close 12/08 Rp 2.275)
*Pembangunan pabrik baru semen pada Oktober untuk mendukung program ekspansi kapasitas & optimisme bahwa tren penjualan semen masih akan naik pada 2H 2010 merupakan katalis positif untuk akumulasi emiten semen yang sudah cukup terkoreksi ini.
*Entry (1) Rp 2.275, (2) Rp 2.225, Cut loss point: Rp 2.150
3. Astra International (ASII) (BUY): (Target: Rp 50.550) (Close 12/08 Rp 47.600)
*Optimisme bahwa penjualan mobil dan sepeda motor akan tumbuh sehat sebesar 11,2-13,3%, penurunan earnings yang minimal dengan tingkat suku bunga berada di bawah 200 bps (seiring dengan banyaknya pembelian otomotif melalui kredit, maka bisnis otomotif akan sangat bergantung pada tingkat suku bunga yang rendah) merupakan katalis positif untuk akumulasi.
*Entry: (1) Rp 47.000, Entry: (2) 45.500, Cut loss point: Rp 43.500
4. Telekomunikasi (TLKM): (BUY) (Target: Rp 8.700) (close 12/08 Rp 8.400)
*Penurunan cost akibat capex lebih rendah, optimisme terhadap bisnis selular (Telkomsel) & internet & fixed line, & proyeksi pertumbuhan laba sebesar 7% akan terus berlangsung di 2H 2010 merupakan alasan untuk kembali melirik TLKM.
*Entry: (1) Rp 8.350, Exit (2) Rp 8.250, Cut-loss point: Rp 8.100
Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.