Luar Biasa. Itu ungkapan yang tepat ditujukan kepada saham-saham konsumsi hari ini, seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Ketiga saham ini naik luar biasa. Lihat saja JPFA yang naik 20,24% atau Rp 425 menjadi Rp 2.525. CPIN juga naik Rp 525 atau 11,35% menjadi Rp 5.150. Terakhir, INDF naik Rp 225 atau 5% menjadi Rp 4.725.
Lonjakan harga ini, selain karena ekspektasi laporan keuangan semester I-2010, yang luar biasa, juga terkait dengan konsumsi masyarakat Indonesia yang masih besar.
Bahkan, saya pernah menulis pada tanggal 20 Juli 2010 dengan judul artikel "Cermati Saham Konsumsi". (Klik Disini). Bahkan, dua hari lalu, penulis juga menurunkan artikel berjudul "Amazing Movement for JPFA". (Klik Disini).
Sekarang ketiga emiten ini sudah naik tinggi. Oleh karena itu, bagi investor yang ingin mengoleksi saham-saham ini disarankan untuk terus mencermati. Siapa tahu bisa menangguk keuntungan pada kuartal tiga nanti.
Pada laporan keuangan kuartal III-2010, emiten diharuskan publikasi pada Oktober 2010. Nah, selama kuartal tiga terdapat momentum Lebaran. Biasanya, masyarakat banyak memborong ayam (menguntungkan JPFA dan CPIN). INDF juga diuntungkan karena masyarakat sering mengonsumsi Indomie saat Sahur, penjualan minyak goreng (untuk masak-masak) dan gula (bikin kue) juga akan meningkat, sehingga menguntungkan INDF.
Emiten lain yang bakal diuntungkan adalah BUDI yang memproduksi tepung ketan dan tepung beras dengan merek Rose Brand. BUDI juga memproduksi minyak goreng.
Jasa Marga (JSMR) juga akan diuntungkan pada kuartal tiga nanti karena kegiatan mudik masyarakat. Jalan-jalan tol seperti Cikampek, Cipularang, hingga Trans Jawa, akan diserbu oleh ratusan ribu mobil yang mau mudik ke kampungnya masing-masing.
Oleh karena itu, cermati saham-saham konsumsi ini. Jika harganya turun, koleksi kembali.
Khusus perdagangan Kamis ini, CPIN banyak diborong oleh Danareksa, sebanyak 8.774 lot di harga Rp 4.999 dan menjual 512 lot (Rp 5.020). Urutan kedua ditempati oleh Deutsche Securities sebanyak 2.124 lot (Rp 5.070) tanpa menjual sama sekali. Nusadana Capital Indonesia memborong 6.784 lot (Rp 5.014) dan jual 6.030 (Rp 4.951).
JPFA diborong oleh Danareksa sebanyak 14.206 lot (Rp 2.325) dan jual hanya 989 lot (Rp 2.361). Nusadana Capital memborong 26.949 lot (Rp 2.372) dan jual 16.673 lot (Rp 2.323).
E-trading Securities juga membeli 6.013 lot saham JPFA di harga Rp 2.377 dan jual 3.069 lot (Rp 2.364). CIMB-GK Securities beli 3.973 lot (Rp 2.433) dan jual 1.143 lot (Rp 2.357). Terakhir, Mega Capital beli 3.792 lot (Rp 2.317) dan jual 1.148 lot (Rp 2.314).
INDF dibeli paling banyak oleH JP Morgan sebanyak 3.957 lot (Rp 4.583) dengan hanya jual 74 lot (Rp 4.725). Nusadana Capital beli 4.079 lot (Rp 4.642) dan jual 466 lot (Rp 4.650). CLSA Indonesia beli 4.255 lot (Rp 4.499) dan jual 1.289 lot (Rp 4.290). Phillip Securities beli 3.130 lot (Rp 4.581) dan jual 278 lot (Rp 4.632). Terakhir, Deutsche Securities beli 2.733 lot INDF di harga Rp 4.612 dengan hanya menjual 74 lot (Rp 4.660).
1 komentar:
Bagus nih rekomendasinya
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.